Menulis itu Hobbi
Menulis itu merupakan ketrampilan yang dapat membuahkan hasil. Menguntungkan secara spiritual maupun komersial. Menulis itu tidak sama dengan mengarang. Tidak semua orang dapat mengarang, kerena untuk menjadi pengarang, diperlukan bakat. Tetapi untuk menulis, orang yang mau mencoba dan melatih dirinya, pasti dapat menulis.
Modal yang diperlukan pertamanya adalah kemampuan berbahasa. Setiap orang yang dapat berbahasa dengan baik, dengan memperhatikan penggunaan bahasa sehari-hari, berarti mengasah pikirannya dengan disiplin berbahasa. Dengan berbahasa yang sederhana seseorang dapat mengungkapkan pikirannya dan menulisakan buah pikirannya dengan tahap demi setahap, dan akhirnya lancar seperti ia berbicara dengan ornag lain.
Menulis dan menulis. Keterampilan ini harus diulang-ulangi harus dilatih dari waktu kewaktu dan haruslah diasah terus menerus. Kebosanan haruslah dihalau, rasa malas harus ditinggalkan dan sifat rajin harus dipupuk. Andaikata anda menemukan suatu kegagalan, misalnya tulisan anda ditolak oleh surat kabar atau majalah tertentu, janganlah lekas kecewa. Penolakan itu harus diterima dengan hati yang terbuka dan menjadi pecut untuk maju kedepan. Layaknya anda ditolak seorang cewek ketika menembaknya dengan kata-kata cinta maka apakah mungkin anda akan mundur begitu saja. Teruslah bergerilya agar sang cewek dapat melihat usaha anda yang benar-benar jatuh cinta padanya.maju terus..........pantangg munduuur.................!!!!!
Ketika keterampilan ini telah anda bina dan sudah muncul. Anda tak akan bosan-bosannya. Karena kegagalan akan mendorong anda untuk berkreasi jadi lebih mantap, meski sekedar hobi yang menyengkan yang sekaligus memperkaya batin dan mendatangkan duit bagi anda.
Anda bisa mencoba dan selamat menulis. Kepuasan yang terutama dari hobbi ini ialah dengan tersebarnya ide anda maka anda akan merasa semakin dihargai.
Ayooooo menuliisssss!!!!!!!!!!!!!!!
Rabu, 29 April 2009
ketika perasaan sedang ada dalam duka maupun suka, hal positif yang paling menyenagkan adalah dapat meluapkannya lewat sebuah tulisan yang indah. kali ini puisilah yang dapat mewakili perasaan itu.
Bulan
Ketika pucuk-pucuk kelapa bertanya
Pada bulan yang terus saja berjalan
”Siapa yang kau pandang?”
Dia hanya diam
Ketika kelapa kembali bergoyang
Pucuk-pucuknya kembali bertanya
”kenapa kau setia?”
Dia hanya diam, dan
Menutup wajahnya dengan telapak tangan
Antara Garis
Antara senyum dan tangis
Di situ ada garis
Senyum bisa mengembang
Dengan rekahnya yang merah
Namun bisa berubah semu
Dan akhirnya meledak menjadi tangis
Antara suka dan duka
Ada juga garis
Suka bisa berkibar-kibar meniup
Jagad raya
Bisa juga tenggelam dengan timbulnya wajah nestapa
Antara pria dan wanita disitu juga ada garis
Disitupun ada garis
Pria bisa merdeka diatas segala-galanya
Namun bisa pula redup dan mati
Karena wanita juga punya harga
Curahan Hati
Lampu langit penhias malam
Kusampaikan padamu segumpal pedihku
Aku tadahkan kepala
Kenapa semua diam tak berkata
Angin sendu menyambut
Kelembutannya menggigit kulit
Namun lalu begitu saja
Dikeheningan malam rembulan bersinar terang
Mendungpun takut pada kesetiaan
Rembulan yang ada diujung mata
Mengeluarkan kelopak-kelopaknya
Mengalir mengecup bibir dengan lembutnya
Dia yang mangerti isi hatiku
Mengerti pedihnya hatiku
Menjerit untuk pedihku.
PENO TANGGEPIN YAAA........ ISI HATIKU INIE..
Langganan:
Postingan (Atom)